PantunAgama - Istilah pantun telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Turut dihadirkan dalam pelajaran sekolah, pantun menjadi salah satu seni yang terus dilestarikan hingga kini. Pantun agama termasuk jenis. Senjata Tradisional Aceh - Apakah kalian tau, ternyata Aceh masih mempunyai senjata tradisional yang masih eksis hingga Berikutadalah contoh pantun penutup pidato yang bisa kamu gunakan: 1. Padi habis tinggal jerami, Bakar dulu hingga bersih. Rupanya pidatoku sampai di sini, Sekian dan terima kasih. 2. Pisau diasah di pagi hari, Bawa ke kebun untuk membabat. Berakhir sudah pidatoku ini. Semoga bisa memberi manfaat. 3. Pak Andi punya burung kenari, 10 Jawaban: a Pantun tersebut bertema ketuhanan. Isi pantun tersebut mengajak pembaca untuk sembahyang. Jadi, pantun tersebut dapat dibacakan dengan nada menggurui atau menyuruh. 11. Jawaban: c Perasaan yang tepat menggambarkan isi pantun adalah prihatin. Penyampai pantun merasa prihatin karena melihat orang yang tidak sembahyang. 4. Vay Tiền Nhanh. - Kumpulan pantun melayu berikut ini cocok sebagai pantun penutup pidato. Pantun melayu itu berkembang dari mulut ke mulut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kini pantun melayu banyak juga digunakan sebagai pantun nasehat dan dipakai untuk kegiatan sebagai pantun penutup pidato dan pantun pembuka pidato. Pantun Melayu adalah salah satu bentuk dari kesusatraan lisan masyarakat Melayu. Hingga saat ini, pantun melayu masih terus bertahan di tengah pesatnya perkembangan zaman. Bahkan, di Riau, pantun melayu kerap digunakan sebagai materi sambutan, pidato atau pun ceramah. Biasanya, pemakaian pantun digunakan di pembuka kata atau pun di penutup. Namun tak jarang juga, pantun melayu dipakai di isi pidato, sambutan atau ceramah itu sendiri. Manfaat dari Pantun Melayu ini sangat banyak. Selain, sebagai bagian dari estetika dalam berkomunikasi pantun melayu juga berguna sebagai alat pemelihara bahasa, dan penjaga fungsi kata. Selain itu, Pantun Melayu juga berguna untuk melatih seseorang berpikir tentang makna kata sebelum berujar. Pantun juga melatih orang berpikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain. Berikut di antara pantun melayu sebagai penutup pidato Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. * Pantun adalah bahasa indonesia, kalau bahasa daerah Aceh biasa disebut Panton, sedikit beda tipis! Berikut ini kami sajikan pantun bahasa aceh dan artinya KUMPULAN PANTUN ACEH DAN ARTINYA Pantun Aceh Bak Panggang Bak panggang peue tabôh kuwah Ngön simalah peue tapeuna dakwa Mulia ate nilai bak Tuhan Mulia Insan di dalam taat Artinya Pada panggang jangan bubuhi kuah Dengan si malas jangan berdebat Mulia hati nilai pada Tuhan Mulia insan di dalam taat Pantun Aceh Bubèe Dua Jab Bubèe dua jab seureukab dua muka Keunoe pih toe keudéh pih rab Bandua pat meuteumèe laba Rimueng han jiböh kuréng Gajah han jiböh gadéng Ureueng han gadöh nama Artinya Bubu dua pintu kandang dua muka Ke sini dekat ke sana pun dekat Pada kedua tempat mendapat laba Harimau tak kan membuang belang Gajah tak kan membuang gading Orang tak kan hilang nama Pantun Aceh Salam Alaikôm Salam alaikôm payông seulamat Jinoe ka trôh hat meu-uroe raya Ateueh dum salah, tuwo, ngon ladat Meu’ah keurabat sigala dèsya Naleueng lakoe timoh dalam glé Naleueng awé timoh lam paya Meu’ah desya lon baten ngon lahé Kadang han sampé meurumpok muka Artinya Assalamualaikum payung selamat Sekarang saatnya berhari raya Segala salah, lupa, dan silap Maafkan kerabat segala dosa Rumput ilalang tumbuh di gunung Rumput rotan tumbuh di paya Maafkan dosaku batin dan lahir Mungkin tak sempat bertatap muka Pantun Aceh Tanda Lon Gaseh Tanda lôn gaséh haba lôn karang Tanda lôn sayang lôn iréng dôa Meu’ah dèsya lôn rakan lôn sayang Bèk jeuet keu utang di akhé masa Kadang singoh Allah cok pulang Roh ngön badan bèk keunong séksa Adie-adie di Peukan Pidie Aneuk keudidi dicoh-coh boh nga Ija di Aceh jarom di Pidie Han ék lôn geunyie ija krông sutra Ija peulangi binèh meugeunyie Kasab meuguntie meujampu sutra Artinya Bukti kukasih kabar kurangkai Bukti kusayang kuiringi doa Maaf dosaku sahabat tersayang Jangan jadi utang di akhir masa Mungkin esok Allah panggilkan Jiwa dan badan jangan binasa Adie-adie di Peukan Pidie Anak kedidi mematuk buah ngaKain di Aceh jarum di Pidie Tak sanggup kukelim sarung sutra Kain pelangi pinggir berjahit Kasab bersusun bercampur sutra Kumpulan Pantun Aceh dan Artinya Pada artikel kali ini, saya akan merangkum beberapa Contoh pantun Penutup Pidato dan pembuka dalam berbagai tema, baik di sekolah, lucu, unik, menarik dan sebagainya. Contoh Pantun Penutup Pidato – Saat seseorang membawakan pidato di hadapan publik, baik itu dalam sebuah acara seperti hari besar maupun perayaan tertentu, di sekolah, hingga pidato kegiatan rutin mingguan seperti Muhadaroh, Kultum Jumat Pagi dan sebagainya, dia akan membawakan sebuah tema tertentu. Tema pidato ataupun pembicaraan yang diangkat biasanya telah ditentukan terlebih dahulu oleh pihak penyelenggara, yang berhubungan dengan momen saat acara itu sendiri. Misalnya pada Pidato peringatan 17-an, maka tema yang dibawakan tentunya relevan dengan Hari Kemerdekaan. Tujuan Pidato sendiri adalah menyampaikan informasi secara satu arah, baik berupa nasehat, ajakan, pengaruh hingga memicu semangat para pendengar. Nah, untuk menambah kesan unik, maka biasanya pembawa naskah akan menambahkan Pantun Penutup Pidato Lucu, edukasi, keagamaan dan sebagainya. Namun, dalam implementasinya, pantun dalam mengakhiri pidato ini tidak semerta-merta bisa dibawakan dalam setiap acara, begitu juga dengan tema Pantunnya. Sebut saja seperti Ceramah hari besar Idul Fitri, tentunya kurang sesuai jika menyertakan pantun dalam bagian penutup. Jadi, sebelum menggunakan Koleksi Pantun Penutup Lucu ini, pertimbangkan lagi tema dan momen saat itu, jika dirasa kurang cocok, maka tidak perlu disertakan. Tapi jika cocok, boleh saja dipakai. Kumpulan Pantun Penutup Pidato di berbagai Tema Sebenarnya, mengakhiri pidato dengan sebuah Pantun bukanlah hal yang biasa, tapi telah berlangsung sejak lama. Bahkan ketika saya SD dulu, saat membawakan sebuah pidato, saya seringkali menyudahinya dengan Pantun Penutup dalam Pidato yang saya sesuaikan dengan tema naskah. Sebelumnya, silakan baca dulu Contoh Pidato Singkat dalam Berbagai Tema Bagi kamu yang sering membawakan ataupun hendak berpidato di depan kelas, sekolah, sebuah acara dan sebagainya, silakan disimak beberapa Contoh Pantun Penutup Pidato oleh Senipedia di bawah ini, yang dilansir dari 1. Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah Sangat sayang rasanya, jika kamu sekolah selama 9 tahun, namun tidak menikmati bagaimana rasanya berdiri di depan teman-teman dan guru, sambil berbicara / berpidato. Secara tidak langsung, kegiatan semacam ini akan jadi pengalaman berharga untuk kedepannya. Kenapa ? Karena lewat acara seperti ini, secara pribadi kamu akan lebih bercaya diri dan tidak gugup lagi, bila suatu hari diutus sebagai pembicara, baik ketika di perkuliahan, maupun lingkungan masyarakat. Oke silakan baca Kumpulan Pantun untuk Penutup Pidato di bawah ini Anak Gembala pandai bersulap,Sulap dimainkan di tengah hari,Salam penutup tak terjawab,Kuulangi sekali lagi,Wassalamualaikum Pisau diasah pagi-pagi,Bawa ke kebun untuk membabat,Berakhir sudah pidatoku ini,Semoga bisa memberi manfaat. Bunga bangkai si Rafflesia Arnoldi,Baunya sungguh busuk sekali,Pidato pendidikan sampai disini,Semoga kelak berjumpa lagi. Pak Mamat punya burung Kenari,Burung dijemur hingga siang,Pembicaraan berakhir sampai disini,Salah dan janggal mohon maafkan. Bayi merangkak di atas tanah,Merangkak hingga ke belakang rumah,Semoga pidato ini jadi berkah,Untuk lentera di alam barzah. Karena godaan si tampan rupa,Maka terayu putri mahkota,Mohon maaf atas segala kata,Yang mungkin mengusik lautan jiwa. Sapi disembelih berlumur darah,Potong dagingnya di hari Qurban,Mohon maaf segala salah,Juga khilaf mohon dimaafkan. Jalan-jalan ke Palangkaraya,Beli rambutan serta semangka,Jangan malu untuk bertanya,Sebelum kita menutup acara. Pisau menggores menjadi luka,Rasanya sakit amatlah pedih,Cukup sekian dari saya,Saya haturkan terima kasih. Ambillah papan bawalah paku,Paku di pukul dengan tembaga,Maafkan salah kata-kataku,Namanya juga manusia biasa. Pergi memancing ikan nila,Nila dipancing di hari senja,Salam undur diri dari saya,Untuk teman-teman semuanya. Penjahit benang di dalam peti,Ibu Tuti menjahit kebaya,Saya pamit untuk undur diri,Terima kasih atas perhatiannya. Kemumu di dalam semak,Lari terbang mendengar babat,Terima kasih telah menyimak,Semoga bisa memberi manfaat. Pergi ke pasar menjual rambutan,Pasar dibuka pagi senin,Sampai jumpa teman-teman,Semoga bertemu di kesempatan lain. Kalau ada sumur di ladang,Bolehlah menumpang mandi,Kalau ada umur yang panjang,Semoga bisa berjumpa lagi. ✓ Pantun Pembukaan Untuk bagian Pantun Penutup Pidato yang Lucu ini, saya tidak sarankan ya, karena kesannya agak nyeleneh, apalagi jika pidato berlangsung dalam acara formal dan dihadiri banyak tamu-tamu terhormat, karena bisa-bisa bukan malah mengundang gelak-tawa, tapi cemoohan. Oke langsung saja simak di bawah ini Pendidikan karakter penting sekali,Harus diajarkan setiap hari,Entah nanti tidak bersua lagi,Jangan malu untuk berselfi. Bertengkar tak ada guna,Menang jadi abu kalah jadi arang,Jangan malu untuk bertanya,Saya tidak memakan orang. Putih-putih bunga melati,Harum mewangi di pagi hari,Pidato saya cukup disini,Jika rindu harap hubungi. Mandi lumpur rambut berdaki,Setalah kering berwarna putih,Jangan pandang menatap sekali,Saya sudah punya kekasih. Bawa pinangan ke penghulu,Hadiahkan dia sebungkus roti,Maaf jika aku malu-malu,Di depan ada pujaan hati. Di China ada pendeta,Berpidato tak henti cakap,Semua sibuk entah mengapa,Sehingga salam penutup tak terjawab. Bertamasya ke penangkaran,Melihat tiga anak buaya,Jika ada yang ingin ditanyakan,Silakan, sebelum saya lupa materinya. Jalan-jalan ke Taman Mini,Singgah sebentar membeli kuaci,Pidato saya sampai disini,Lain waktu kita sambung lagi. Sungguh enak sayur buncis,Dipulam bulat si buah pete,Kututup pidato waktu sudah habis,Bapak Kepala sudah mengode. Jari telunjuk untuk menunjuk,Cincin kawin di jari manis,Kulihat teman-teman sudah ngantuk,Tenang saja, pidatonya sudah habis. Ke pulau seberang membawa barang,Subuh hari berangkat berlayar,Kalo pidatoku kurang panjang,Silakan undang lagi, tapi bayar. Burung elang si burung buas,Jinak-jinak burung merpatiKalau kawan-kawan belum puas,Besok bisa kita ulang lagi. Tahanlah pondok dengan kayu,Untuk tempat makan berdua,Jangan pada bubar dahulu,Mari kita berdo’a bersama. Sungguh enak ikan tuna,Oleskan cabe menjadi pedas,Cukup sekian dari saya,Karna materinya sudah kandas. Pergi berburu ke dalam hutan,Bertemu rusa belang kaki,Hanya itu yang bisa saya sampaikan,Karena sayapun sudah lelah berdiri. Baca juga 100+ Pantun Perkenalan dan Selamat Datang 3. Pantun Penutup Pidato dengan Salam Tebal bulunya si beruang kutup,Cairan es ia jadikan minum,Sebelum acara kita tutup,Kuucapkan Wassalamu’alaikum baca salam Ternak-ternak si ikan teri,Teri diternak dalam kolam,Karena telah sampai di penghujung materi,Kuakhiri dengan salam baca salam Mahal harganya si batu bacan,Bacan dibeli dari Pesisir Selatan,Salam penutup aku ucapkan,Semoga semua dalam Lindungan-Nya baca salam Gudang penyimpan si benih padi,Padi dibawa ke tengah sawah,Semoga kita bertemu lagi,Salam penutup jadi pemisah baca salam Motor matic tak pakai rantai,Panaskan mesin di pagi hari,Berpisah bukannya bercerai,Semoga salam mempertemukan lagi baca salam Berbaris shalat namanya syaf,Magrib tiba matahari terbenam,Bila ada salah kuharapkan maaf,Akhir kata kuucapkan salam baca salam Subuh hari mencari nafkah,Pergi ke pasar dengan becak,Yang bertemu pasti berpisah, Salam terakhir hanya penjarak baca salam Publik figur mainkan adegan,Untuk membuat film baru,Sebelum semua kita usaikan,Jawablah salam terakhirku baca salam Kota Makkah di negeri Arab,Tempat orang naik haji,Salam pertama tak terjawab,Semoga tidak kuulangi lagi baca salam Hari minggu cuci sepatu,Sepatu dijemur di pagi hari,Sampai jumpa di lain waktu,Salam pembuka mempertemukan lagi baca salam penutup Baca juga 61+ Pantun untuk Pacar yang Jauh 5. Contoh Pantun Pembuka Pidato Bonus Dalam membawakan sebuah pidato, tidak hanya Contoh Pantun Penutup Pidato saja yang harus disertai, namun juga bisa menempatkannya pada awal permulaan. Di bawah ini, saya berikan bonus beberapa contohnya, silakan disimak Pergi ke pasar membeli beras,Sampai ke rumah menanak nasi,Salam pembuka tak terbalas,Kuulangi sekali Wr. Wb. Jalan-jalan ke Taman Mini,Pulangnya membeli Soto,Saya berada di mimbar ini,Untuk membawakan sebuah pidato. Anak gembala menggiring sapi,Sapi lelah mukanya pucat,Pada kesempatan berbahagia ini,Izinkan saya memberi amanat. Gunung Kelud si Gunung Merapi,Sungguh indah gunung Rinjani,Sebelum kumulai pidato ini,Izinkan saya menyapa hadirin sekalian. Berburu ke padang ilalang,Bertemu rusa hitam belangnya,Selagi waktu masih panjang,Saya akan sampaikan sepatah dua kata. Cantik nian pulau sikuai,Pasirnya putih teramat indah,Sebelum materi aku mulai,Marilah serentak mengucap Basmallah. Burung indah burung merpati,Terbang melayang tidaklah tinggi,Senang rasanya hati ini,Bisa berdiri lagi di mimbar ini. Makan bubur jangan diaduk,Karena terasa begitu nikmat,Jangan loyo jangan mengantuk,Pagi-pagi harus semangat. Bibir pantai kena erosi,Hutan bakau tanamlah rapi,Semua hadirin yang saya hormati,Izinkan saya membawa materi. Ambil tepung cetak adonan,Malam hari memakan roti,Ibu-bapak guru dan teman sekalian,Biarkan aku memulai pidato ini. Raja Ampat sangatlah indah,Berlibur kesana membawa istri,Salam pertama kurang meriah,Biar kuulang sekali Wr. Wb. Info Penting!Untuk mengetahui Furniture Jepara Terbaru, Yuk kunjungi Kesimpulan Menyertakan pantun pada pembuka maupun penutup Pidato sebenarnya boleh dibawakan, boleh pula tidak. Semua tergantung si pembawanya saja. Sementara itu, mental dan kepercayaan diri juga sangat berpengaruh, karena orang yang telah terbiasa, tidak akan canggung dalam membawakan tambahan dalam pidato ini. Beda halnya jika kamu masih belum terbiasa dengan situasi berbicara di depan banyak orang, apalagi membawakan Contoh pantun penutup pidato. Jangankan pantun, berpidato dengan membaca naskah saja masih gerogi. Namun seiring berjalannya waktu, semua akan terasa enteng dan ke-pede-an akan meningkat. Baca juga 183+ Kumpulan Pantun Terlengkap Semua Tema Penutup Demikianlah, ulasan kali ini mengenai Contoh Pantun Penutup Pidato di Sekolah dan umum, yang lucu juga unik untuk kamu. Semoha artikel ini bisa bermanfaat dan terima kasih telah menyimak. Ref Pantun Penutup dalam Pidato

pantun penutup pidato bahasa aceh